Home » , , , » Rupa-Rupa Takjil Jajanan Pasar Tradisional Jawa Barat

Rupa-Rupa Takjil Jajanan Pasar Tradisional Jawa Barat

Written By Evi Sri Rezeki on Minggu, 02 Mei 2021 | 02.15

Takjil-jajanan-pasar-tradisional-Jawa-Barat
Rupa-rupa Takjil Jajanan Pasar Tradisional Jawa Barat


Sebelum kita membahas takjil jajanan pasar tradisional Jawa Barat, mungkin pernah mendengar Martinus Antonius Weselinus Brower, atau sering disebut M.A.W Brouwer? Kalau kalimat “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum” gimana? Sudah pernah mendengar atau melihat kutipan tersebut seliweran di media sosial, terutama saat musim liburan? Nah, kutipan itu ditulis oleh M.A.W Brouwer, seorang berkebangsaan Belanda yang cinta mati sama Indonesia, dan terutama Jawa Barat.

 

Bumi Pasundan itu identik dengan Sunda, dan Sunda identik dengan Bandung. Tidak bisa dipungkiri, karena Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa barat. Namun ternyata, di Jawa Barat sendiri tidak hanya ada budaya Sunda saja. Tapi ada tiga zona budaya di Jawa Barat. Hal ini memperkaya khazanah budaya kita, bahwa dalam satu wilayah, Jawa Barat saja ternyata beragam.

 

Kalau bicara Indonesia, kita di mata dunia ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang memiliki banyak pilihan kuliner. Itu di bulan biasa, apalagi di bulan puasa! Pasti ada yang lebih khas yang mungkin di hari lain itu biasa, tapi menjadi istimewa dan selalu diburu di bulan puasa.

 

Oh iya, tadi disebutkan ada tiga zona budaya di Jawa Barat kan, ya? Nah kira-kira zona apa saja yang ada di Jawa Barat dan ada takjil jajanan pasar tradisional apa saja?

 

ZONA MELAYU-BETAWI

Zona Melayu-Betawi ini ada di daerah penyangga DKI Jakarta antara lain, Depok, Bekasi, Bogor, dan wilayah tetangga DKI. Secara bahasa, di daerah sini warganya menggunakan bahasa Melayu dengan dialek Betawi, tapi ada juga yang menggunakan bahasa Sunda. Lalu, ada takjil jajanan pasar tradisional apa saja di daerah sini?

 

Rupa-Rupa Takjil Jajanan Pasar Tradisional Jawa Barat
Bir Pletok - Sumber: Instagram vsamperuru

  • Bir pletok. Ini minuman yang sudah terkenal dari zaman dahulu kala. Minuman ini terbuat dari rempah jahe, daun pandan, dan serai.
  • Kue dongkal. Kue khas dari Bekasi terbuat dari tepung beras yang diisi gula aren dan dikukus. Ini mirip sama Awug yang khas dari Priangan.
  • Mie Gelosor. Mie gelosor ini dari Bogor terbuat dari tepung kanji dan kunyit dengan tekstur kenyal dan bentuknya tidak keriting melainkan panjang lurus
  • Es Pala. Ini dari Bogor juga, minuman berbahan dasar buah pala yang dimasak dengan gula disajikan dingin dengan es batu. Udah kebayang segarnya? Ya ampun Jamur Kembar jadi ngiler, nih.

 

ZONA PRIANGAN

Kita pindah ke zona kedua, Zona Priangan. Secara umum zona ini mencakup kawasan Bandung Raya, Subang, Sukabumi, Karawang, Purwakarta, Cianjur dan wilayah sekitarnya. Di sini menggunakan bahasa Sunda, tapi yang unik adalah dialek yang digunakan antara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda, sehingga ada kekhasan tersendiri. Nah, ada takjil jajanan tradisional apa saja di sini?

 

Rupa-Rupa Takjil Jajanan Pasar Tradisional Jawa Barat
Es Goyobod - yummy.co.id - Jeehan Kitchen

  • Jalakotek. Berasal dari Majalengka, ini adalah camilan berbahan dasar tahu dan tepung kanji dengan bentuk seperti kroket, dan biasanya pedas.
  • Es Goyobod. Minuman dari Bandung Raya ini adalah sajian minuman berbahan dasar santan yang di dalamnya berisikan potongan puding dengan bahan dasar tepung kanji, biasanya dicampur tape singkong, roti tawar, dan pacar cina.
  • Bala-bala. Makanan khas Bandung Raya ini terdiri dari adonan tepung terigu ditambah kol dan wortel yang digoreng kering dan paling enak dimakan dengan gigitan cabe rawit. Mata ngantuk langsung melek! Apalagi kalo cabe rawitnya dicolok ke mata! Eh, jangan dipraktikin ya.
  • Cendol. Siapa yang tidak tahu takjil jajanan pasar tradisional ini? Minuman dari tepung beras dengan pewarna alami daun suji yang disajikan dengan rebusan air gula aren dan santan, yang ketika melewati kerongkongan memberikan sensasi kesegaran surgawi yang tidak tertandingi.
  • Burayot. Makanan khas Garut berbahan dasar tepung beras dengan gula aren. Walaupun namanya terdengar kayak bercanda tapi enaknya tidak main-main!
  • Soto Ahri. Ini dari Garut juga. isinya daging dan jeroan sapi dengan ramuan rempah dan santan yang kental. Wow!
  • Es Bojong. Es Bojong ini berawak dari kata Jalan Bojong, salah satu nama jalan di Tasikmalaya. Minuman berbahan dasar santan yang di dalamnya berisi tape ketan dan kelapa muda.
  • Apem Kucur dari Sumedang. Penganan khas Sumedang ini berbahan dasar tepung beras dengan santan berwarna putih atau hijau dan dimasak di atas cetakan khusus dengan api tungku.

 

ZONA KACIREBONAN

Zona ketiga adalah Zona Kacirebonan. Kawasan ini meliputi wilayah Cirebon, Indramayu, dan derah sekitarnya. Di sini budayanya kental dengan Kesultanan Cirebon. Bahasanya menggunakan Bahasa Jawa khas Indramayu atau Dermayon, tapi ada yang berbahasa Sunda juga. Ada takjil jajanan tradisional apa saja kira-kira di sini? Kita mulai dari:

 

Rupa-Rupa Takjil Jajanan Pasar Tradisional Jawa Barat
Tahu Gejrot - Sumber: food.detik.com

  • Ragit, Indramayu. Konon katanya ini adalah takjil favorit masyarakat Indramayu. Ragit ini adalah mie dan telor dadar yang diberi kuah udang, santan, dan sambal kacang pedas. Nikmat sejak dalam bayangan!
  • Es Tape Ketan Bakung. Cirebon punya minuman yang berasal dari Desa Bakung, Kabupaten Cirebon. Terbuat dari ketan yang difermentasi lalu diberi air daun katuk dan pemanis alami.
  • Tahu Gejrot. Tidak mungkin menyebut Cirebon tanpa menyebut tahu gejrot. Potongan tahu yang dipotong kecil-kecil dan disiram bumbu dengan rasa yang unik. Jajanan favorit semua orang di Cirebon yang sudah menyebar ke mana-mana. Walaupun bukan takjil jajanan pasar tradisional, karena bisa ditemui setiap hari. Tapi apa salahnya berbuka puasa dengan hidangan yang memanjakan ini?
  • Es Cuing. Minuman khas Cirebon ini merupakan kreasi dari cincau hijau yang diberi saus gula merah dan santan. Jaminan segar ini!
  • Hucap. Makanan ini dari Kuningan. Hucap ini adalah singkatan dari Tahu Kecap. Bahannya? Ya dari tahu yang digoreng dan diberi bumbu kacang dan kecap yang diulek. Sebenarnya ini adalah menu sarapan, tapi kan bulan puasa tidak boleh sarapan. Jadi kalau dipindah jadi menu buka puasa bisa kali ya?

 

Takjil jajanan pasar tradisional Jawa Barat yang disebut di atas memang hanya sedikit dari sekian banyaknya makanan khas untuk takjil bulan puasa. Dan catat, itu baru untuk takjil. Belum lagi lebaran, dan event lainnya. Ini adalah bukti bahwa perbedaan memang seharusnya dinikmati bukan untuk diperdebatkan. Apalagi di bulan suci Ramadhan, dimana kebaikan sekecil apa pun pahalanya berlipat ganda. Maka lebih baik energi kita digunakan untuk menikmati makanan, minuman, takjil jajanan pasar tradisional Indonesia yang beraneka ragam. He he.

 

Ada yang menarik dari aneka takjil jajanan pasar tradisional Jawa Barat ini. Walaupun berbeda rasa dan nama, tapi di bulan puasa, makanan dan minuman takjil jajanan pasar tradisional ini memiliki persamaan. Sama-sama dinikmati setelah azan magrib berkumandang.

 

Walaupun makanan dan minuman takjil jajanan pasar tradisional ini melenakan hati dan menyegarkan badan, tapi jangan lupa untuk bayar. Dan jangan minta harga temen! Eh!

 


SHARE

About Evi Sri Rezeki

1 komentar :