Kopweh: Sasana Budaya Ngopi

Written By Evi Sri Rezeki on Minggu, 31 Januari 2016 | 22.33

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Kopweh: Sasana Budaya Ngopi - Sumber foto Yocky

Sebagai pencinta kopi, Jamur Twini suka berburu tempat ngopi di Bandung. Beda lagi sama Jamur Twina yang kurang suka ngopi. Alhasil kalau lagi jalan bareng, Jamur Twina dan Twini mesti menemukan tempat yang minumannya beragam. Eh tapi, Jamur Twini tetap keukeuh pengin kedai kopi.

Lagi asyik-asyiknya berselancar di dunia maya, mata Jamur Twini membulat demi melihat akun instagram teman SMA, namanya Yocky. Ternyata dia buka kedai kopi di Bandung. Akhirnya Jamur Twini menyeret paksa Jamur Twina ke kedai kopi yang namanya Kopweh. Unik kan, namanya? Yeay!

Tempat
Selain namanya yang unik, Kopweh juga memiliki tempat yang unik. Kopweh berdiri di atas halaman dan garasi sebuah rumah di kawasan jalan Cendana. Eits tapi jangan bayangkan kalau tempatnya aneh, sumpah deh suasananya tetap homy. Kopweh semi terbuka dan beratap, jadi nggak usah takut hujan. Udara segar ala Kota Bandung pun bebas kita hirup dan rasakan. Bangku-bangku kayu berwarna coklat muda berjajar empat-empat dengan jarak yang pas. Untuk tempat parkir juga tersedia buat kamu yang bawa kendaraan bermotor.

Begitu sampai kedai Kopweh, Jamur Twina, Jamur Twini, dan kakak perempuan si Jamur Kembar melihat ada semacam open bar dimana kita bisa melihat barista meracik kopi. Kamu bisa meracik kopi sendiri di sini, boleh minta diajari barista atau kamu eksperimen sendiri. Mesin-mesin kopi manual berbaris rapi di rak berhias lampu-lampu menjurai menambah nilai esktetik. Ada papan menu dan harga, kamu bisa memperkirakan budget buat jajan. Kalau disimak baik-baik, nama-nama menunya lucu loh, memakai ejaan atau cara baca orang Sunda. Misalnya, green tea jadi grinti he he he. 

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
(ki-ka) Jamur Twini, Jamur Twina, dan Teh Yunis

Sajian Minuman
Tanpa tedeng aling-aling, Jamur Twini langsung menyapa Yocky dan menanyakan minuman unggulan di Kopweh. Hazelnut creme brulee alias Hajelnat krembruleu, matcha gelato atau macageetoh, ice green tea, dan hot green tea atau grinti late menjadi pilihan.

Hazelnut creme brulee adalah racikan kopi dengan campuran bubuk kopi Arabika 60% dan bubuk kopi Robusta 40% dengan metode light roast sehingga mudah diminum bercampur dengan sirup hazelnut. Di atas cairan kopi terdapat gula putih yang dibakar menyerupai sarang lebah. Sensasi lembut, manis, dan mudah melebur dengan lidah saat menyicip creme brulee ini. Rasa manis kopinya pas, enggak berlebihan, cocok disajikan dengan cookies kecil di atas pisin.

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Hazelnut creme brulee alias Hajelnat krembruleu

Matcha gelato adalah es krim rasa vanila yang di atasnya dituang sirup green tea. Es krimnya lembut dan sirup green teanya legit. Yummi!

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Matcha gelato atau macageetoh

Jamur Twina memesan hot green tea, Jamur Twini pesan ice green tea. Hot green tea berhias latte art berbentuk hati, cantik banget! Rasanya lembut, percampuran antara green tea dan susu dengan komposisi yang pas. Enggak perlu dicampur gula lagi karena sudah manis. Kecuali buat kamu yang seleranya memang minum sesuatu yang manis bisa menambahkan gula cair. Sementara rasa ice green tea-nya agak kurang legit buat Jamur Twini. Mungkin karena esnya cepat mencair.

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Ice green tea Kopweh

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Hot green tea atau grinti late

Buat kamu yang suka rasa kopi asli bukan milk based, ada banyak pilihan. Dan sekarang sudah banyak menu minuman baru di Kopweh.

Sajian Makanan
Sajian makanannya berupa camilan yang cocok dengan kopi tentunya. Ada siengkong ripuh, bitter ballen, roti kukus, dan lain-lain. Kami pilih siengkong ripuh yaitu singkong goreng yang dipotong memanjang tipis-tipis dan di atasnya digarnis oleh mayonese dan saus tomat. Rasanya krenyes-krenyes, gurih, dan bikin ketagihan.

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Siengkong ripuh Kopweh

Selagi menyantap siengkong ripuh dan minum kopi, Jamur Twini iseng-iseng nanya sama Yocky, kenapa kok namanya Kopweh? Kata Yocky, Kopweh berasal dari dua suku kata bahasa Sunda yaitu kuma maneh yang berarti terserah kamu. Maksudnya, di Kopweh, kamu bisa pesan kopi sesuai selera. Asyik banget ya!

Kopweh: Sasana Budaya Ngopi
Yocky Kay, pemilik Kopweh - Sumber foto Yocky

Semakin hari, Kopweh menyajikan beragam pilihan kopi terutama kopi dari nusantara. Makanya Kopweh bisa dijadikan referensi buat kamu pencinta kopi dengan cita rasa tinggi. Enggak heran kalau Kopweh bisa dijadikan sasana budaya ngopi. Dan di Kopweh ini selain kamu bisa nongkrong, kamu bisa juga datang ke acara-acara yang diadakan di sini seperti acara musik atau nonton bareng. Eh iya, jangan lupa bawa uang ya, sesuai tagline Kopweh: setiap hari tempat penukaran uang dengan segelas kopi dari biji kopi pilihan orang lain yang lebih sempat. Hi hi hi uniknya kebangetan nih Kopweh!

Kopweh
Jl. Cendana No. 11 Bandung
Buka setiap hari jam 16.00 – 23.30 WIB

Twitter dan Instagram: @kopweh
SHARE

About Evi Sri Rezeki

1 komentar :