Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh

Written By Evi Sri Rezeki on Selasa, 05 Agustus 2014 | 18.22


Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Sarang
Pernah dengar ada pertanyaan begini: duluan mana burung sama telor?
Dari pada pusing mikirin jawabannya, mending makan aja burungnya ;p

Kenapa sih saya keingetan pertanyaan di atas? Karena oh karena saya baru makan burung puyuh. Enggak baru sih, sekitar dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 26 Maret 2014. Iya tahu, ini late post :D
Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Bersama teman-teman Blogger Bandung (credit)
Jadi ceritanya, waktu itu, saya dan teman-teman Blogger Bandung diundang oleh Warung Sangrai. Kami yang terdiri dari Bang Aswi, Teh Ummi, Teh Dey, Teh Nchie, Teh Efi, Kang Ade, Nurul, Widya, disambut hangat oleh owner Warung Sangrai yaitu Joy. Meski masih muda, Joy berhasil mengembangkan dua restoran. Salut deh!

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Joy: Owner Warung Sangrai
Pertama-tama, kami disuguhi, batagor Karasa. Batagor ini termasuk ciri khas Warung Sangrai. Satu porsi terdiri dari 4 buah batagor yang rasanya… beuh mantap. Serius deh, ikannya kerasa banget. Ditambah lagi sajian pisang karamel, yaitu pisang yang dipotong-potong kemudian ditusuk dan dibakar. Karamelnya bikin ketagihan. Tak lupa tahu rawitnya yang seger bikin melek.

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Pisang Karamel (credit)

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Batagor Karasa (credit)

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Tahu Rawit
Buat teman camilan, ada teh heboh—itu istilah saya aja sih—yang cangkirnya guedeee…! Makanan meluncur dengan mulus deh.

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Es Teh (credit)

Sambil menunggu sebagain teman yang menunaikan ibadah shalat magrib, kami bercakap ringan tentang Warung Sangrai ini. Ternyata, warung ini sudah berdiri sejak tahun 2010. Di Bandung, wisata kuliner banyak banget. Dengan persaingan ketat itu apa sih yang bikin Warung Sangrai bertahan? Menurut saya nih, karena letaknya yang strategis. Siapa yang enggak tahu Bandung Heritage? Factory Outlet dalam bangunan bergaya Belanda yang keren. Tepatnya di Jl. Riau 63 Bandung. Wisatawan luar dan kota Bandung pada suka belanja seputaran daerah jalan Riau ini.

Selain itu, interior ruangan Warung Sangrai juga unik. Dan yang paling utama tentu makanannya: burung puyuh. Siapa yang belum pernah mencoba telor puyuh? Nah, kalau burung puyuhnya? Masih jarang yang memakai burung puyuh sebagai menu andalan. Jadi makin penasaran nih.

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Interior ruangan (credit)

Eh, ada satu lagi yang asyik dari Warung Sangrai. Tagline-nya itu enggak nahan: Orang Indonesia asli, makan pakai tangan. Sedaaappp…! Jadi inget pesan Ayah saya, makan mending pakai tangan. Kalau sendok bekas rame-rame, tangan bekas sendiri aja. Ahahaha…. 

Saat-saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, berbagai masakan burung puyuh disajikan. Ternyata burung puyuh ini kecil ya? Satu burung puyuh sama dengan satu potong ayam. Ada Puyuh Rawit, Puyuh Cabe Garam, Puyuh Original, Puyuh Crispy, dan Puyuh Gocap (Goreng Kecap).

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Puyuh Crispy

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Puyuh Gocap

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Puyuh Rawit

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Puyuh Cabe Garam

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Tahu Tumbuk

Saya coba satu persatu. Kesimpulan saya, daging burung puyuh ini lebih gurih dari ayam. Dagingnya sendiri lebih kenyal tapi empuk kok. Cuma karena kecil, makannya mesti sabar.

Sebagai pecinta pedas, favorit saya Puyuh Cabe Garam dan Puyuh Rawit. Rasanya pedas-pedas menggoda. Tulangnya juga enak buat digigitin *ahahaha*.  Menurut saya, satu porsi burung puyuh dan nasi, paslah. Enggak bikin kekenyangan dan menghilangkan lapar. Apalagi diduetkan dengan Sarang, yaitu kol goreng bertepung, tempe, dan tahu yang dibentuk seperti sarang burung.

Bicara soal harga, burung puyuh ini termasuk ramah kantong. Satu porsi berkisar dua puluh ribuan saja. Sampai bulan ini, masih ada promo gratis nasi setiap pembelian menu burung puyuh apa saja.

Minuman andalan Warung Sangrai adalah Es Cingcau Hijau dan Milo Dinosaurus. Kenapa dikasih nama Dinosaurus? Karena emang porsinya super besar hihihi….

Warung Sangrai: Memopulerkan Burung Puyuh
Milo Dinosaurus (credit)

Buat kamu yang enggak sempet ke lokasi langsung, bisa pesan delivery. Warung Sangrai bekerjasama dengan taxi bike. Tinggal telpon saja ke sini 0821.1413.1020. Kalau pengin tahu ada promo dan menu baru, kamu follow aja @warungsangrai.

So, buat kamu yang pengin coba tantangan baru kuliner, monggo kunjungi saja Warung Sangrai. Buka setiap hari jam 7.00-21.30 WIB. Ada WiFi gratis juga loh! Nongkrong, yuk?
SHARE

About Evi Sri Rezeki

2 komentar :